MARI KITA SHALAT

Rabu, 15 Juni 2011

parade emosi

Belum terlambat untuk mengisi gelas kopi… malam masih terlalu panjang untuk diakhiri dengan menyerah pada lampu, berkhayal dengan lagu-lagu rindu lalu mengadu pada bantal dan guling yang bisu.  Ahh  aku tak pernah mau serupa kamu !

Tak ada yang kukeluhkan sekarang,  meski lidahku kebas oleh panas dan pahitnya kopi buatanmu, bahkan  aku tak terganggu dengan dering telpon dari kekasih-kekasih masa lalu mu, karena percakapan kita kali ini hanya  rasa asing yang terpaksa ku pinang setelah kutemukan hatimu sekarat oleh pisaumu sendiri.

Sepertinya malam memang selalu lapang untuk luka, untuk kesepian , untuk rindu dan kenangan yang menikam  barangkali hanya itulah kesempatan baginya untuk membagi cerita atau sekedar bersuara, agar kita sadar  ia ada..

wajah bulan  tersesat  dalam labirin awan-awan, dan malam  menjadi semakin kosong karena sebelumnya  bintang-bintang telah memilih pergi, sebagian sembunyi dan mungkin sisanya memang sudah waktunya  redup .. seperti kamu dan rinduku yang basi oleh waktu.. lalu

mati
Bookmark and Share

2 komentar: