Sudah hampir satu minggu Aji memilih diam dikamarnya, diam tanpa merasa perlu siapapun, mengurung dirinya tanpa peduli apapun,ia hanya sesekali keluar kamar sekedar untuk mengisi botol minumnya yang kosong,kadang ia sempatkan pula membawa makanan meski tak pernah sekalipun ia habiskan, puluhan telfon tak ada yang pernah ia angkat,entah dari siapa ia tak mau ambil peduli,bahkan ia tak peduli lagi berapa lama waktunya terbuang, baginya sekarang jarum jam sama saja seperti belati tajam yang semakin dipikirkan semakin menyakitkan, hidupnya dibiarkan tanpa harapan serupa labirin yang tak punya jalan keluar.. berharap hanya membuatnya ketakutan semenjak Rena,wanita yang hampir sepuluh tahun dicintainya itu memilih berpisah dan menikah dengan laki-laki lain,bahkan seorang laki-laki yang dianggapnya buruk karena kepopulerannya sebagai pengusaha muda menjadikannya bisa berbuat semaunya.., kelebihan materi membuat laki-laki itu merasa berhak membeli segalanya termasuk Rena..
Sebenarnya Keluarga Rena terbilang cukup kaya untuk kategori masa kini..ia bahkan mampu menyelesaikan kuliahnya disalah satu universitas elit diibukota yang jika angka pendapatan keluargamu kurang dari 8 digit membuatmu didrop out karena biaya kuliah yang menunggak, Tapi begitulah pilihan Rena,dan Aji menganggapnya sebagai pengkhianat karena kemewahan dan kepopuleran membuatnya rela menukar hidupnya dan memilih menghapus cita-cita yang pernah dirajutnya bersama Aji sejak SMA.Menikah,punya anak,dan hidup bahagia bersama sampai ajal memisahkan mereka..